Konda I. Taman permandian air tawar buatan yang didesaign dari lahan kosong melompong, perdu dan semak menjadi vegetasi dominan savana yang selama ini dijadikan padang pengembalaan.
Memang kawasan ini yang sebelum dikavling orang-orang kota, yang rencananya dijadikan pembangunan rumah-rumah peristirahatan, villa, homestay, bahkan dijadikan pembangunan kampus baru dari salah satu universitas di Kendari.
Taman wisata ini lokasinya mudah dijangkau, cukup 30 menit dari Kota Kendari. Starnya dari Bundaran Pesawat yang menuju Poros Ibukota Konawe Selatan atau Kab.Bombana.
Kepala Desa Konda I Agusalim SG mengungkapkan bahwa pengelolaan wisata ini secara tripartit, yakni pemilik lahan – pemerintah desa – BUMDes sebagai pengelola. Luas lahan sekitar 1,20 hektar.
“Modal Penyertaan sebesar Rp 50 juta (aset BUMDes). Dana ini dipakai untuk membuat kolam pemancingan. Terletak di sebelah kanan gazebo besar (ruang pertemuan / rapat),” ungkapnya.
Kades tiga periode ini mengurai bahwa, belanja modal (aset desa) dengan membangun tiga gezebo besar, sedikitnya 10 gazebo kecil atau lebih, dua kolam renang dan beberapa fasilitas pendukung lainnya
“Sedangkan modal dari hasil hasil usaha kawasan wisata (aset BUMDes), yakni membangun homestay dengan 14 kamar lengkap dengan WC di dalam, dan 1 ruangan aula pada lantai II dengan anggaran Rp 107 juta,” tambahnya.
Mantan PJ Kades Konda I ini juga berharap bahwa rencana pengembangan yang lebih luas lagi dan kelengakapan infrastruktur pendukung lainnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Nurul Hadi (Korbid BUMDes Manas P3MD Kemendes PDTT, Korprov P3MD Sultra La Ira, TAPM provinsi Darmawansyah dan Sultran Darampa, TAPM Konsel Sahabuddin, Sainuddin dan La Udi Ari, serta PD dan PLD, juga Direktur BUMDes dan beberapa aparat desa lainnya.
Prospek pengembangan sudah tergolong berhasil, karena BUMDes sebagai pengelola telah meraup pemasukan sedikitnya Rp 15 juta perbulan. (#s.darampa)