Desa Kanapa-Napa Kecamatan Mawasangka. Bang Jay akan berbincang bersama Ketua BPD Kanapa-Napa. “Hari ini kebetulan saya sudah berada di lokasi destainasi wisata Danau Fotu. Kita akan bercerita mengenai awal mula sehingga danau ini dijadikan sebagai objek wisata. Bisa diceritakan bagaimana awalnya ini?” ujar Bang Jay

Amir P selaku Kepala BPD Desa Kanapa-Napa mengatakan bahwa sebelum objek wisata dibuka tempat ini adalah hutan belantara dengan status HKN.

“Kita buka bulan ini atas izin dari pemerintah seluas 450 hektar dengan status HKN. Kemudian karena kita melihat potensi yang luar biasa sehingga dengan intervensi Dana Desa kita mulai sentuh sehingga jadilah objek wisata sejak tahun 2018.” ujarnya

Dahulu, tempat wisata ini adalah kandang buaya sehingga pernah ada pengunjung yang diterkam. Menurut kepercayaan masyarakat ketika berkunjung ke tempat ini, tidak dibolehkan untuk takabur atau berbicara tanpa dasar.

“Dulu ada pengunjung yang salah bicara, dia bicara dan ngomong sembarang seperti contohnya dia bicara “ada buayanyakah ini, maka di situlah buaya datang dan menerkam pengunjung tersebut. Saat itulah orang sudah mulai tidak mengunjungi danau ini.” ujarnya

Akibat peristiwa tersebut pemerintah desa melakukan ritual adat. Dan untuk mencegah kejadian selanjutnya, pemerintah desa membangun jaring besar sebagai bentuk pencegahan.

“Sejak itu kami bersama pemerintah desa mulai memasang jaring. Tapi alhamdulillah -hanya orang takut saja- akhirnya kami setiap tahun melalukan ritual dan alhamdulillah sekarang mulai lagi dipadati pengunjung.” ujarnya

Ke depan, pengembangan Kanapa-Napa akan terus dilakukan. Saat ini karena satu dan lain hal seperti halnya pemilu dan pilkada maka untuk sementara dihentikan dulu.

“Sempat ada juga diwawancarai oleh TVRI dan ada juga pihak swasta yang ingin mengembangkan destinasi wisata ini tapi karena ini aset kita, jadi tidak diizinkan karena demi kesejahteraan masyarakat Desa Kanapa-Napa.” ujarnya

Selain Danau Fotu, Desa Kanapa-Napa juga memiliki desa terapung dan wilayah persawahan tradisional.

“Di bawah desa ini ada sawah, airnya diambilkan dari danau ini, ada desa terapung, itulah beberapa potensi Desa Kanapa-Napa yang kedepan akan terus dikembangkan dengan baik.” ujarnya

Ketua BPD Desa Kanapa-Napa mengharapkan perhatian pemerintah karena mengingat potensi desanya yang sangat luar biasa, baik itu pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemeirntah kabupaten.

“Apalagi masyarakat Desa Kanapa-Napa juga ini masih bagian daripada orang Muna. Semoga apa yang menjadi harapan kita kedepan semakin dimudahkan. Kita selau berkomitmen untuk selalu mendorong kesejahteraan masyarakat Desa Kanapa-Napa karena mayoritas adalah petani darat maupun petani laut.” tutupnya

By darampa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *