TIRAWUTA – SC. Satu lagi muncul desa wisata yang menjanjikan dan potensial sebagai pusat rekreasi dan hiburan yang berbasis pengelolaan sumber daya alam. Wisata ini terletak di Desa Lalingato Kecamatan Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur Sulawesi Tenggara.
Desa Wisata yang dikelola lansung oleh BUMDes Wonua Mandara yang persisnya Puncak Sorombipi ini, tahun lalu telah mendapat bantuan Rp 500 juta dari Kementerian Desa dan PDTT, untuk pembenahan infrastruktur dan kelengkapan lainnya.
Puncak Sorombipi ini menyediakan beberapa fasilitasi bagi para pengunjung, yakni penyewaan, wisata dan sanitasi. Lokasi di bagian belakang kantor ini, kita disuguhkan kawasan hutan pinus yang usianya sudah sangat tua, sejumlah warga mengungkapkan bahwa tanaman ini diperkirakan sudah ada sejak akhir Kolonial Belanda,tapi ada juga warga yag mengatakan di zaman pemerintahan Orde Baru yang digalakkan dengan penanaman pinus.
Selama ini Pinus dianggap simbolisasi sebagai kawasan yang tak tersentuh, atau lindung, sehingga siapa saja yang berani menerobosnya maka dianggap pembalak.
Maka demikian juga di Puncak Sarongbipi ini, dimana ekosistem hutan pinusnya yang ditangani oleh Perhutani masih terjaga dengan baik. Namun kemudian penanganannya tidak efektif lagi. Olehnya itu, maka Pemdes Lalingato kemudian mengajukan kerjasama kontrak dengan Perhutani, 30 tahun, dalam pengelolaan wisatanya.
Dari MoU tersebut, dimana pengelolaannya ditangani oleh BUMDes, telah mendapatkan bantuan langsung dari Kementerian Desa PDTT sebanyak Rp 500 juta, khusus untuk kegiatan pembenahan infrastruktur, seperti jalan setapak dengan rabat beton, sehingga kendaraan motor sudah bisa mencapai puncak. Nantinya disini diberlakukan ojek mulai dari halaman belakang kantor bupati sampai di puncak yang jaraknya kira-kira 1 Km.
Kendaraan roda empat, tidak boleh naik ke puncak atau masuk dalam kawasan wisata, dan sudah teredia lahan parkir yang cukup luas, bahkan dapat menampung puluhan kendaraan roda empat.
Selain jalan rabat beton, juga tengah dibangun kamar mandi, kamar ganti pakaian dan WC yang diperuntukkan untuk umum, bahkan nantinya melalui modal penyertaan BUMDes, maka ditambahkan bangunannya berupa gazebo, mushallah, kolam renang, menara selfi dan lainnya.
Sebelum covid, Sarongbipi menjadi tempat favorit bagi warga sekitar, bahkan banyak warga dari luar kabupaten menghabiskan waktu liburnya disini, apalagi waktu itu memang sarana dan prasarana serta penataannya cukup bagus.
Untuk itu Drektur BUMDesnya, bahwa awal tahun 2023, puncak ini sudah bisa dibuka untuk umum secara resmi, dan pengelolaannya langsung oleh BUMDes, dan diharapkan akan mampu menambah jumlah PADes.
Ia juga mengakui bahwa cukup banyak tawaran kerjasama, termasuk diantaranya adalah Dinas Pariwisata. Namun ia meminta kerja sama harus diperjels dna perterang agar tidakmenimbulkan konfilk pengelolaan ke depan, termasuk prosentasi bagi hasil. (agus/pd tirawuta)