FUTUNAUSUS-SC. Peringatan Hari Bakti Tenaga Profesional Pendamping Desa yang dipusatkan DI Nusa Tenggara Timur tahun 2023 ini berlangsung semarak dengan dihadiri langsung oleh Mendes PDTT Prof.Halim Iskandar bersama jajaran Kemendesa PDTT, Jumat (6/10/2023).

Salah satu hasil dari jambore TPP tahun ini lagi-lagi utusan TPP P3MD Kemendesa PDTT Sulawesi Tenggara melahirkan kader-kader terbaik, dimana Juhra (PLD dari Kecamatan Aere Kab.Kolaka Timur) berhasil meraih Juara I tingkat Nasional dengan predikat TPP terbaik.

Sementara yang lainnya, Firman (PD Kec.Padangguni Kab.Konawe) keluar sebagai Juara III tingkat nasional, sehingga praktis Sultra tahun 2023 ini telah mencetak dua TPP terbaiknya, dimana tahun sebelumnya, 2022, Sultra juga mengantar TPP terbaiknya ke ajang Nasional pada Hari Bakti TPP 2022 atas nama Andi Aisyah (PLD Rorowatu Utara Kab.Bombana).

Dalam beberapa kali penegassanya Prof Halim menegaskan akan kesejahteraan tenaga pedamping profesional atau tenaga pedamping desa terus menjadi perhatian. “Terus berupaya meningkatkan kesejahteraan tenaga pendamping profesional atau tenaga pendamping desa. “ ungka Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar.

MenurutnyaPeningkatan kesejahteraan harus diimbangi dengan meningkatnya kinerja dan kapasitas diri. “Jangan khawatir, pada saatnya nanti akan ditingkatkan,” kata menteri yang akrab disapa Gus Halim saat memimpin puncak peringatan Hari Bakti Pendamping Desa 2023 di Wisata Danau Fatunausus, Desa Fatukoto, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/10/2023).

Pada puncak acara , Gus Halim Iskandar beri contoh yang baik saat Puncak peringatan Hari Bakti Pendamping Desa 2023 yang berlangsung di Wisata Danau Fatunausus Desa Fatukoto, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada Jumat (6/10/2023). Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu saat hendak memulai pidatonya, ia mengundang para tenaga pendamping desa untuk maju lebih dekat ke depan panggung.

Gus Halim kemudian memberikan dua pesan inspiratif yang menggugah semangat pendamping desa dalam melaksanakan tugas pendampingan. “Kenapa saya ingin tenaga pendamping profesional maju ke depan? Pertama, Saya tidak ingin jauh-jauh dengan tenaga pendamping profesional,” ungkap Gus Halim.

“Kenapa saya minta duduk di bawah? Ini simbol dari kerja pendampingan. Yang namanya kerja pendampingan itu harus dimulai dari bawah,” sambungnya. (s.darampa/sumber medsos)

By darampa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *