WOLASI – SC. Sebanyak 41 anggota Kelompok Tani Mekar Sari Desa Aunupe Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara serentak mendeklarasikan Gus Muhaimin Iskandar sebagai Calon Presiden 2024 mendatang. Koptan Mekar Sari, yang merupakan organisasi petani Desa Aunupe sejak awal memang telah mengakui kalau Gus Imin ini seluruh rangkaian program-programnya, baik sebagai anggota DPR-RI maupun sebagai anak didik yang lahir dari Nahdatul Ulama cenderung memperjuangkan para petani, nelayan,kaum buruh dan kelompok marginal lainnya.
Olehnya mantn Menteri Transmigrasi RI itu sudah lama dekat dengan kelompok-kelompok petani, maka tidak heran kalau sejak menjadi Wakil Ketua DPR-RI, seluruh kebijakannya adalah pro petani dan nelayan serta kelompok lainnya, termasuk diantarnya adalah sumbangsih terbesarnya Dana Desa.
Ketua Kopta Mekar Sari Hariadin mengungkapkan bahw dengan Gus Imin ini ada beberapa hal yang didorong untuk diperjuangkan, yakni masalah kelangkaan pupuk. Dimana petani selama ini didera dengan hampir tidak adanya stok pupuk yang tersedia, bahkan untuk dibeli langsung ke distributor pun juga nyaris tidak bisa “Disamping itu, kami juga dengan sangat akan diperhatikan kebutuhan Mekar Sari yakni Alsintan, traktor kecil untuk pengolahan lahan kering. Alsintan ini sangat berguna bagi kelompok-kelompok dalam mengolah lahan-lahan perkebunan hortikulturanya,” tambahnya ketika ditemui pekabaran SC di lokasi perkebunan hortikultura anggota Koptan Mekar Sari.

Karena katanya Gus Imin ini adalah panglima santri, maka dari kebijakannya akan lahir kebijakan-kebijakan pemanfaatan teknologi bagi anak-anak sekolah, termasuk santri dalam pengembangan pengetahuan siswa yang lebih bermanfaat.
Ia mengakui bahwa salah satu pilihannya kepada Gus Imin ini adalah karena diyakininya bahwa ketika memimpin bangsa ini, maka moral, adat isitadat dan keluhuran budaya lokal-budaya lokal, termasuk kebijakan berskala desa, akan menjadi semakin baik. “Karena memang beliau lahir dan besar di desa di Jawa Timur, maka tidak diragukan lagi perhatian dan keberpihakannya kepada warga desa, petani, nelayan, buruh, maupun pekerja informal lainnya,” lanjutnya.
Jadi kata Hariadin bahwa dukungan ke Gus Imin bukan sekedar fenomena ikut-ikutan, tapi memang adalah dasar dari pengetahuan Gus Imin kepada para warga desa. (la ode alani)