MORUT – SC. Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Morowali Utara dengan Yayasan Perintis Penerus Perjuangan Kemerdekaan Indonesia (P3KI) mengadakan pelatihan pertanian alami bagi petani di Kabupaten Morut, Rabu (12/07/2023).
Pembukaan pelatihan pertanian berbasis kearifan lokal ini dibuka oleh Bupati Morowali Utara yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pertanian Morut, Jasron Ampugo SP., yang turut dihadiri juga oleh Ketua Umum Dewan Konsolidasi Nasional (DKN-P3KI) Pusat Usman sadikin Andi Makassau SH.MH., wakil Ketua DPRd Morut Moh.safri, Pewakilan Camat lemboRaya Roy Talingkau, Kesebangpol yang mengikutkan 4 orang stafnya, Dispora 1 orang.
Turut hadir juga sebagai peserta Kepala desa Poona, Kades Dolup dan Kades Mandula. Kades-kades ini juga mengikutkan warganya sebagai peserta pelatihan pertanian alam, utamanya untuk kegiatan pembuatan nutrisi dan mikroba yang nantinya diperuntukkan lahan-lahan pertanian yang krisis nutrisi alias lahan yang kurang subur.
Wakili Bupati Morut, Jasrion Ampugo menuturkan bahwa gagasan kerjasama antara yayasan P3KI yang dimotori oleh Wakil Ketua DPRd Morut dengan Pemkab Morut ini diapresiasi dengan baik, bahkan nantinya kerjasama ini akan terus dikembangkan ke depan.
Apalagi katanya bahwa kegiatan ini langsung mengajarkan kepada petani-petani, utamanya petani kebun dan sawah, untuk mengolah lahan-lahan pertaniannya dengan baik dan bijak, yakni perlakua alami, pupuk alami dan pestisida alam.
“Mewakili Pemkab Morut, kami turut berbangga bahwa ada organisasi yang memang mencurahkan perhatiannya kepada pengembangan pertanian, apalagi para pelatih yang sudah berpengalaman ini akan mengajarkan petani dengan memanfaatkan bahan-bahan alam, utamanya yang ada di desanya untuk dibuat pupuk organik, pestisida alam, bukan lagi jenis-jenis lain,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketum DKN P3KI Usman Sadikin Andi Makassau menuturkan bahwa secara organisasi ini harus direspon olehnya. Apalagi memang sejumlah kader-kader P3KI yang mengkhususkan diri untuk sistem pertanian alami ditempatkan di kabupaten ini untuk memberi nilai belajar kepada petani dengan sistem kearifan lokal desa.
Salah satu kader / fasilitator pertanian alami yang sudah memiliki kualifasi baik, Ancha, didatangkan untuk membagi-bagi pengalaman dan pengetauannya tentang sistem pertanian alami.
“Kami di P3KI terus menebar pengetahuan, kearifan yang kami miliki untuk diterapkan kepada semua warga dan kelompok-kelompok warga, utamanya kepada para petani, petambak, dan lainnya, agar suatu saat nanti, Nusantara ini memiliki pengalaman kearifan dalam pengelolaan sumber daya alamnya, utamanya di bidang pertanian,” tuturnya.
Wakil Koordinator Nasional (Wakornas) P3MD Kementeria Desa dan PDTT-RI menambahkan salah satu kabupaten di Indonesia, khususnya Region Sulawesi, yang memang sejak awal tertarik untuk mengembangkan sistem pertaniannya dengan cara-cara alami.
“Cara alami ini juga menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar rumah, di lingkungan pertanian mereka dan sekitarnya, sehingga pembuatan pupuk dan nutrisi atau mikroba sebagai pakan bagi tanaman, padi, sayur-sayur, hortikultura maupun tanaman jangka panjang dapat diadakan / dibuatkan dengan mudah oleh petani itu sendiri,” terangnya.
Ia meminta agar seluruh elemen, termasuk diantaranya para pendamping desa dalam suatu wilayah / kawasan pertanian untuk bersama-sama dengan para aktivs desa, atau para fasilitator Pertanian Alami, termasuk dari P3KI, untuk terus menggaungkan dan menerapkan sistem pertanian alami berkearifan lokal ini. (ancha)