Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto, mengajak anak-anak untuk berhitung, saat launching dan diseminasi program dan kegiatan Desa Inovasi Jangka Pendek dan Menengah di Desa Laramo, Kecamatan Lembo, Konawe Utara (Konut), pada Rabu (11/12/2024).
Tribunnewssultra melaporkan momen keseruan saat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto, mengajak anak-anak untuk berhitung.
Saat launching dan diseminasi program dan kegiatan Desa Inovasi Jangka Pendek dan Menengah di Desa Laramo, Kecamatan Lembo, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (11/12/2024).
Momen tersebut terjadi setelah Mendes PDTT ikut bergoyang bersama anak-anak.
Awalnya, anak-anak berbaris dan bergoyang diiringi lagu Wulele Sanggula, salah satu lagu bahasa Suku Tolaki.
Untuk diketahui, Suku Tolaki merupakan salah satu suku yang menghuni wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tak lama setelahnya, sang menteri diminta salah seorang wanita ikut serta bergoyang.
Sontak saja, hal tersebut menarik perhatian para hadirin, karena sang menteri bersama istri menyanggupi permintaan wanita tersebut.
Usai momen menarik tersebut, Mendes PDT kemudian memberikan pernyataan tentang kunjungannya pada acara tersebut.
“Ketika inovasi itu dimunculkan, maka potensi yang selama ini terpendam itu bisa menjadi sesuatu.”
“Oleh karena itu, dua desa ini akan kita jadikan model atau sebagai literasi daerah-daerah lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menuturkan eksistensi setiap desa menyukseskan program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, yaitu swasembada pangan.
“Paling penting kita harus menyukseskan swasembada pangan untuk makan siang bergizi.”
“Dari dana desa yang akan kita peruntukkan langsung ke desa pada tahun 2025, Insya Allah 20 persen untuk ketahanan pangan,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Yandri Susanto juga memberikan apresiasi kepada Bupati Konut, Ruksamin atas dedikasinya terhadap desa inovasi. (tribunnewssultra)