KONSEL – SC. Perjalanan Bang Jay kali ini sudah berada di Desa Masagenda yang lokasinya tidak jauh dari Kota Kendari. Kita akan kabarkan mengenai konsep ketahanan pangan. “Saya sudah bersama Kepala Desa Masagena. Bagaimana awal mulanya sehingga program ketahanan pangan di desa ini dapat di realisaskan dengan baik?” tanya Bang Jay, panggilan akrab Jailani Saifullah.
Desa Masagenda Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara ini dikenal sebagai pusat hortikultura, sayuran-sayuran, dan beragam buah-buahan jangka pendek yang ditanam warga, bahkan disamping kompleks peerkebunan ini juga dikembangkan budidaya ikan air tawar. Semuanya dilakukan oleh warga pada lahan-lahan milik mereka sendiri. Sehingga wajar kalau desa ini dikenal sebagai laboratorium pengembangan ketahanan pangan.
Antonius Parandan selaku Kepala Desa Masagena sangat berterima kasih atas kunjungan Bang Jay dan Kementerian Desa atas terwujudnya program ketahanan pangan. “Kami atas nama pemerintah desa, yang pertama mengucap terima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Desa yang telah menggelontorkan Dana Desa sehingga kami dapat mewujudkan konsep ketahanan pangan di desa kami dengan baik, yang cukup menunjang kehidupan masyarakat di desa kami.” ujarnya
Lahan yang di gunakan untuk membuat kebun untuk mendukung ketahanan pangan 100% milik masyarakat desa. “Pemilik lahan langsung yang membuka lahan sendiri. Kami yang melakukan pengadaan bibit sayuran seperti kangkung, sawi, kacang, sayur-mayur dan lainya dengan harapan dapat menguatkan katahanan pangan di desa,.” ujarnya

Pemasaran hasil pertanian sangat memadai karena pembeli secara langsung datang di desa untuk mengambil hasilnya. “Sebagian dipasarkan di Kendari karena masyarakat Desa Masagenda adalah petani. Untuk mendukung program ketahanan pangan ini kami membentuk 3 kelompok di dusun 2 dan dusun 4 yakni sayuran dan pembibitan ikan air tawar.” ujarnya
Delapan puluh persen masyarakat Desa Masagena adalah petani yang terdiri dari petani sawah dan petani sayur. “Nah kendala yang selama ini dirasakan di desa kami adalah belum ada jalan tani. Disinilah maslah yang kami hadapi saat ini karena beras super yang dihasilkan dari sawah-sawah milik petani itu masih terkendala pada proses pengangkutan hasil pertaniannya. Semoga ke depan masalah ini dapat terasi dengan baik.” harapnya
Akhirnya Pemerintah Desa Masagena berharap kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Kabupaten Konawe Selatan agar memberikan perhatian sehingga para petani di Desa Masagenda dapat mandiri dan berdaya saing. “Di samping jalan usaha tani kami juga berharap pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan Pemerintah Daerah Konawe Selatan dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana penunjang pada kegiatan ketahanan pangan di desa kami.” tutupnya. (timmedia#bangjay)