SAMPULAWA – SC. https://youtu.be/5R_7WmeA1AY

Kali ini Bang Jay sudah kembali berada di Desa Wawoangi Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, setelah sebelumnya mengunjungi Masjid Tua Wawoangi, Jembatan Lingkar Lapoili, dan Kapal Wasalamata.

“Selain destinasi wisata tersebut, di Desa Wawoangi juga ada produk olahan kripik pisang yang dikelolah oleh pelaku UMKM salah satu warga Desa Wawoangi yang memanfaatkan sumber daya alam khususnya tanaman pisang di Desa Wawoangi. Ibu Nining bisa diceritakan awal mulanya dan apa yang mengispirasi sehingga Bu Nining memprosuksi produk olahan kripik pisang ini.” ujarya

Hasil tanaman pisang yang melimpah di Desa Wawoangi rupanya memicu Ibu Nining untuk melakukan inovasi. Sehingga ia memproduksi keripik pisang agar harga jual dapat meningkat.

“Saya melihat salah satu potensi yang kami lihat adalah berlimpahnya pisang hasil pertanian warga desa, jadi kami berpikir pisang itu jangan hanya dijual langsung sehingga harganya itulah yang memotivasi saya dan temanku memproduksi kripik pisang ini.” ujarnyha

Kripik pisang wawoangi ini memiliki aroma yang khas dan memiliki beberapa varian rasa yang dapat dinikmati oleh penggemar kiripik pisang diantaranya rasa manis dan rasa balado.

“Alhamdulillah yang paling laris ini, dengan varian rasa manis dan original, kami juga produksi rasa manis, rasa balado, rasa keju dan yang terbaru rasa coklat lumer. Kami produksi sendiri dan hasil dari kreativitas sendiri. Alhamdulilah sudah dua tahun ini kami terus memproduksi sampai saat ini.” ujar Nining

Ibu Nining menegaskan bahwa semua bahan baku dari produk olahan kripik pisang ini dari dari Desa Wawoangi, yang sudah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan sejak awal produksinya.

“Alhamdulillah produk olahan kami sudah memiliki izin produksi, namun saat ini kami masih mengurus sertifikat halalnya. Pemasaran kripik pisang produk olahan ini mulai dari warung ke warung dan swalayan di Kota Baubau yang membanggakan toko oleh-oleh juga sudah meminta produk olahan kami untuk dipajang di toko mereka.” ujarnya

Ibu Bining mengakui bahwa produk olahan yang dihasilkan masih jauh dari kesempurnaan namun mereka selalu berusaha berbenah untuk menjadi lebih baik dan membuka diri bagi semua pihak untuk pengembangan produk olahan kripik pisang wawoangi.

“Alhamdulilah kami membuka juga penjualan online, jadi pelanggan kami ada yang di luar Kota Baubau, mereka minta kirim namun kami akui bahwa kemasan produk kami masih kurang baik, kami tetap berusaha tampil dengan performa terbaik demi peningkatan kualitas kami, sehingga bukan cuma kripik pisang yang kami produksi tetapi juga abon jantung pisang bisa kami produksi kedepannya.“ ujarnnya

Nining mengharpkan agar ke depan produk olahan kripik pisang ini dapat berkembang dengan baik sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarat di Desa Wawoangi Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan.

“Memang selama ini kami disupport oleh Pemerintah Desa terus mendorong peningkatan produk UMKM untuk menunjang aktivitas khususnya di Jembatan Lingkar Lapoili, namun kami berharap semoga kedepannya hasil penjualan produk olahan kami semakin meningkat dan kami inginkan upgrade alat-alat produksi yang menjadi perelengkapan produksi yang mendukung kegiatan kami.” tutupnya

By darampa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *