“Alhamdulillah saya sudah bersama owner bawang goreng tunggala. Kita akan bercerita banyak soal produk UMKM Bawang Goreng Tunggala ini, apa sesunguhnya yang melatarbelakangi sehingga produk bawang goreng tunggala ini diproduksi?“ tanya Bang Jay

Heru Istiawati, owner bawang goreng tunggala mengatakan aawalnya memang ketertarikan memproduksi bawang goreng karena melihat produk bawang goreng bellum ada di Kendari

“Kami terispirasi karena waktu itu belum ada produk UMKM di Kota Kendari yang tentunya tidak kalah enaknya dari bawang goreng di Kota Palu. Jadi kita inisiatif dengan memberdayakan petani bawang di Kendari yang jadi pelaku pengadaan bahan baku utama yakni bawang dapur.” ujarnya

Bawang goreng tunggala telah mengantongi semua jenis izin produksi sehingga siap dipasarkan pada setiap market place baik secara offline maupun secara online.

“Alhamadulillah pemasaran kami sudah MoU bersama bayer di belgia, namun kendala BPPOM-nya belum lengkap jadi kita harus transit di Surabaya untuk bisa mengirim produk kami ke Belgia. Semua kita syukuri karena masing-masing punya kesempatan termaksud bawang goreng tunggala.” ujarnya

Sudah banyak penghargaan dan prestasi yang diperoleh Ibu Heru selama mewadahi kelompok wanita tani. Di samping itu juga pendampingan dan pembinaan dari pemerintah dilakukan demi pengingkatan kapasistas dari pelaku UMKM.

“Alhamdulillah ini pemerintah sangat mendukung usaha kami, mulai dari Dinas UMKM Dinas Pertanian semua alhamdulillah mensupport. Sejak adanya usaha bawang goreng ini kami berdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk menajdi pelaku UMKM.“ ujarnya

Memilki penghasilan sendiri bagi semua orang orang yang terlibat pada proses produksi sudah dipikirkan oleh Ibu Heru, karena menurut dirinya semua karyawan yang bekerja sudah memenuhi standar UMR Sulawesi Tenggara.

“Allhaldulillah bawang goreng tunggala ini sudah dipromosikan sampai ke luar negeri dan tunggala bawang goreng ini secara umum mampu menjadi penopang usaha kreativitas dan semoga ibu-ibu yang lain dapat melihat dan dijadikan insprasi. Ingat anawai ingat bawang goreng tunggla.” ujarnya

Ibu Heru berharap pelatihan-pelatihan harus sering dilakukan, butuh keterlitaban semua pihak agar menghasilkan sesuatu yang sangat luar bias.

“Yang paling penting pemasaran dan bantuan pemerintah sangat kami harapkan demi pengembangan kedepan harapan kami juga kepada pemerintah pusat, provinsi, dan kab/Kota selalu memberikan pelatihan pembinaan, pendampingan, dan lain sebagainya. Tentunya kolaborasi pemerintah masyarakat dan stakeholder yang terlibat saling bahu membahu satukan lngkah menuju kemandirian.” tutupnya

By darampa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *