Namanya Jaelani, M.Si akrab disapa Bang Jay. Dia seorang politisi muda dengan jargon Mari Menghadirkan Cinta. Istilah itu kemudian menjadi lebih familiar di telinga masyarakat Sulawesi tenggra, sehingga akan ada banyak orang yang menjadi “Duta Mari Menghadirkan Cinta bersama Bang Jay.”

Baru bertemu sejenak, mulai banyak yang terpikat dengan anak muda ini. Dia membahas bagaimana membangun Sulawesi Tenggara dari sudut-sudut desa, yang selama ini terisolasi karena buruknya infrastruktur. Menurutnya desa-desa harus disentuh dengan pembangunan, sebab desa adalah beranda terdepan Indonesia.

“Saya sudah berkeliling di semua desa di Sulawesi Tenggara, melihat pontesi wisata, produk UMKM, untuk dibuat konten di Bang Jay Official. Adat dan budaya yang beragam ini seharusnya dipelihara karena tradisi adalah jati diri bangsa Indonesia dan itu semua ada di desa.” katanya

Dia lalu bercerita pengalamannya selama berkunjung di 1000 titik desa di Sulawesi Tenggara.

Ada banyak orang yang terdiam mendengar pengalamannya selama berkunjung di desa, saya teringat salah satu desa yang sangat makmur berada di Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Katen Kecamatan Pulan Harjo, Desa Ponggok.

Dari Desa Ponggok kita belajar banyak desa dengan sejuta potensi air jenih ini, tentunya tidak kalah dengan keindahan desa-desa di Sulawesi Tenggara. Sebut saja di Kabuapten Buton Selatan, disana ada destinasi wisata Pantai Lakadao, Pantai Lagunci, Waburipark, Jembatan Lingkar Lapoili, Bukit Lamando dan lain-lain. Semua itu adanya di desa-desa.

Di Indonesia tanah yang subur dengan sejuta potensi ini, tentu sangat menarik jika tersentuh pembangunan infraskutur yang memadai, rata-rata keluhan dan harapan masyarakt di desa baik itu bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat, seyogyanya diberikan perhatian serius dalam rangka mewujudkan desa yang mandiri dan berdaya saing.

Memang sudut pandang anak muda yang satu ini agak beda dengan politisi yang lain. Dia sadar di Sulawesi Tenggara sangat banyak desa, dia melihat desa sebagai kekuatan, dia rajin turun ke desa-desa melihat, menyapa, dan menanyakan apa-apa saja kendala masyarakat di desa. Itu semua ia lakukan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa di Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Bantulah kami untuk memecahkan telur ini, kalau kita tembus, saya pastikan saya akan membawa manfaat bagi kita semua, karena saya juga dari desa untuk membangun Indonesia.” katanya

By darampa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *